Kamis, 16 Juli 2009

R 101 Wrecked


Bencana kapal udara Inggris R 101 terjadi pada tahun 1930. Berangkat ke India untuk kunjungan resmi, tapi mendarat di Perancis dan rusak terbakar, 48 orang meninggal. Bencana-bencana ini menandakan akhir masa balon udara. Walau balon terkendali yang berisi helium tetap disarankan sebagai pengangkutan barang. The British Royal Aircraft Establishment di Cardington Bedfordshire, mencoba mengangkut muatan industri berat pada ketinggian 5000 meter. Muatannya dapat diturunkan dengan parasit pada tempat yang diinginkan. Para ahli masih percaya balon udara dapat mengangkut 500 ton muatan dengan harga ekonomis, membawa barang sejauh 800 km dengan kecepatan 115 km/jam.

R 101

Akron


Kapal terbang angkatan laut amerika Akron tak luput dari musibah yang menelan banyak korban pula.

Shenandoah Crash


Amerika pun mengalami kerugian serus. Shenandoah, sebuah zeppelin yang diserahkan oleh Jerman di bawah perjanjian Versailles jatuh terbakar dan memakan korban besar.

Kamis, 02 Juli 2009

Death Of Hindenburg


Tepat 20 tahun setelah kematian Count Zeppelin, Hindenburg, pesawat yang paling mengesankan diantara semua Zeppelin, menderita bencana yang berarti berakhirnya era balon gas sebagai suatu cara untuk pengangkutan, dalam bulan mei 1937 kapal itu terbakar ketika sedang mendarat di Lakehurst dan 33 jiwa melayang.

Hindenburg


Hindenburg, pesawat yang paling mengesankan diantara semua Zeppelin, panjangnya 800 kaki dengan kecepatan jelajah 800 mil per jam.

Dr. Hugo Eckener


Count Zeppelin meninggal tahun 1917. Hugo Eckener meneruskan membuat pesawat yang lebih besar. Semuanya ada 116 Zeppelin yang dibuat antara tahun 1900 sampai 1926. Ia sendiri yang mengemudikan raksasa udara yang terakhir melintasi ke lautan Atlantik dan berkeliling dunia.

Nulli Secundus Gamma




Nulli Secundus II, Nulli Secundus Beta dan Nulli Secundus Gamma tidak lebih beruntung dari pada balon udara buatan Inggris yang sebelumnya.

Balon Udara Buatan Inggris



Inggris kurang beruntung dengan kapal terbangnya. Ahli mesin Cody membuat pesawat Nulli Secundus. Pada perjalanan dari Aldershot ke London, pesawat itu melakukan pendaratan darurat di Crystal Palace dan tak dapat terbang lagi.

Kamis, 04 Juni 2009

Lebaudy




Seorang Perancis, Henry Albert Julliot ahli mesin pada pabrik gula dan pemiliknya, serta dua bersaudara Paul dan Pierre Lebaudy merupakan pencipta pesawat terbang setengah kaku, dimana kantong gasnya ditegakkan dengan kerangka logam. Kapal terbang mereka yang pertama, melakukan penerbangan yang sukses pada tahun 1902 dan 1903 tapi akhirnya angin kencang merusaknya. Kapal terbang militer mereka yang pertama, La Patrie, 200 kaki panjangnya dengan mesin 70 tenaga kuda. Setelah berjalan 150 mil dengan sukses, pesawat ini sobek pada bagian jangkarnya oleh angin kencang dan hilang di laut Atlantik.

Santoz Dumont


Sebelum Perang dunia I dimana pesawat Zeppelin ikut berperan, ada seorang olahragawan petualang yang bernama Alberto Santos Dumont, seorang putra hartawan kopi - yang membuat kapal terbang pertamanya - sebuah kantong sutera dengan panjang 80 kaki diisi denga gas hidrogen - di Paris tahun 1898, pesawatnya meledak, begitu juga sebagian besar dari 13 pesawatnya yang diluncurkan dalam kurun waktu 11 tahun kemudian, tapi entah mengapa petualang yang gagah berani itu selalu selamat. Ia menjadi buah bibir di Eropa dengan pendaratan-pendaratan yang disengaja maupun yang tidak, di jalanan Paris, maupun di lobby hotel, di daerah mediterania maupun di puncak pohon. Walaupun pesawatnya yang kecil dan mudah dibengkokkan serta tidak berkerangka logam itu berbahaya dan tidak dapat dipercaya, tapi dialah orang yang pertama membuktikan bahwa penerbangan dengan mesin berbahan bakar bensin bukan hanya mungkin tapi juga merupakan suatu perkembangan logis. Pada tahun 1901 dia memenangkan hadiah yang diadakan oleh seorang industriawan Paris, Deutsh de la Meurthe, sebagai orang pertama yang terbang mengelilingi menara Eiffel.

Count Ferdinand Zeppelin


Zeppelin adalah seorang letnan jenderal dari Wuttenberg yang ikut menyaksikan peluncuran Schwarz di tempelhof, berpendapat bahwa sebuah pesawat hanya dapat terbang dengan baik kalau pesawat itu cukup besar. Dia membuat dan meluncurkan pesawatnya di dekat danau Constance pada bulan Juni tahun 1900, dihadapan penonton sebanyak 20.000 orang. Pesawat ini memecahkan rekor kecepatan terbang pada saat itu. Pada tahun 1908 pesawatnya yang ke-5 terbakar dan meledak. Tapi ia tak putus asa. Pengumpulan uang dilakukan dan lotere di jual diseluruh Jerman untuk membiayai Zeppelin baru yan telah tumbuh menjadi kebanggaan nasional. Dia bangun pesawat barunya dengan kerangka alumunium dan membagi interiornya menjadi ruangan-ruangan gas, sehingga kerusakan yang diakibatkan kebocoran tidak mempengaruhi seluruh pesawat. Mesinnya dibuat oleh Maybach, ditempatkan pada banyak gondola khusus diluar ruang penumpang.

David Schwarz



Seorang pengusaha kayu dari Zagreb, David Schwarz berhasil mengkonstruksi pesawat terbang dengan kerangka aluminium. Tapi dia meninggal dunia sebelum pesawatnya diluncurkan. Jandanya meneruskan usahanya dengan membangun pesawat yang di dorong dengan mesin Daimler 16 tenaga kuda. Setelah terbang beberapa menit lingkaran transmisi pada baling-baling terlepas, dan pesawat dihempaskan angin. Peristiwa itu terjadi di Tempelhof pada tahun 1897.

Balon Berpenggerak Minyak Bakar



Dengan diketemukannya mesin berbahan bakar minyak, masa depan balon yang bisa dikemudikan lebih bisa diharapkan. Gottlieb Daimler dan asistennya Wilhelm Maybach dalam tahun 1890-an diminta untuk membuat sejumlah mesin minyak berkekuatan tinggi. Salah seorang pembelinya adalh Dr. Wolfert, ia menggunakan mesin berkekuatan 10 tenaga kuda untuk kapal terbangnya dalam pameran industri di Berlin tahun 1896, setahun kemudian pada pameran di lapangan Tempelhof pesawatnya meledak di udara, ia dan mekaniknya menjadi korban.

Paul Haenlein


Paul Haenlein dari Jerman menggunakan dua buah mesin gas yang dibuat oleh Lenoir tapi tak dapat digunakan dengan baik.

Balon Udara Berpenggerak Mesin Uap


Henry Giffard membangun sebuah mesin uap yang ringan dan mudah berputar dalam balon udaranya yang berbentuk cerutu dan menghasilkan peluncuran yang sukses pada tahun 1852. Tetapi dia berkesimpulan bahwa hanya kapal terbang yang sangat besar yang bisa digunakan secara baik dan efisien, barangkali panjangnya sampai 250 kaki. Sebelum ia dapat mempengaruhi orang-orang yang akan membiayai proyek ini dia kehilangan penglihatannya dan kemudia bunuh diri. Prof. C E Ritchell dari Connecticut juga menciptakan balon bertenaga uap pada tahun 1879 tapi tidak begitu sukses. Daya dorong lidtrik dan baterai juga pernah dicoba oleh Tissandier bersaudara dari Perancis pada tahun 1883.

Henry Giffard



Sejak balon udara diciptakan, terbang balon udara hanya mengikuti arah angin. Gagasan tentang pesawat udara yang bisa dikemudikan merupakan sebagian besar pemikiran para sarjana dan para pencipta saat itu. Saran-saran yang aneh diajukan, misalnya balon dipasangi layar dan dayung atau melatih burung untuk menarik balon dan diatur dengan kendali dari gondola. Seseorang bahkan mengusulkan untuk merancang balon dalam bentuk seperti obeng berputar. Jean Baptiste Mausnier mengatakan bahwa sebuah kapal terbang yang bisa dikendalikan harus mempunyai bentuk bulat panjang dan banyak baling-baling. Usul itu dipublikasikan tepat enam bulan peluncuran pertama balon Montgolfiere. Tapi saat itu hanya ada satu penggerak utama yaitu mesin uap. Dan mesin uap terlalu berat untuk sebuah balon. Pada tahun 1852 Henry Giffard berhasil membuat membuat mesin uap yang ringan.

Jean Pierre Blanchard


Sebuah tonggak sejarah dalam dunia penerbangan tercatat ketika dalam bulan januari 1785 seorang ahli mesin dari Calais, Jean Pierre Blanchard dan seorang ilmuwan Inggris, Dr.Jeffries, terbang melintasi selat laut Channel. Mereka berangkat dari Dover Inggris, dan pada permulaan segalanya berjalan baik, tapi setelah menempuh setengah perjalanan, balonnya makin menurun dan akhirnya kedua penjelajah itu memutuskan untuk memotong ruang penumpang. Dengan tergantung pada jaring yang terikat pada balon, mereka membuang tiap helai pakaian yang dapat dilepaskan termasuk celana mereka. Walaupun menggigil mereka mendarat dengan selamt di Perancis, dan disambut gembira oleh rakyat desa.

Prototype Balon Gas Hidrogen


Prototype balon gas hidrogen yang dipakai selama seabad lebih di ciptakan oleh Prof. Charles. Balon dengan diameter 27 kaki dan daya angkat 1000 pound diluncurkan pada tanggal 1 Desember 1783. Penerbangan ini merupakan kejadian penting dalam sejarah. Ia membawa seorang penumpang bersamanya, setelah melayang pada ketinggian sedang selama 2 jam, Charles mendarat dengan sempurna. Balon tersebut dilengkapi dengan jangkar untuk mendarat, Thermometer, Barometer, kantong-kantong pasir untuk pemberat, dia juga menciptakan semacam klep pelepasan gas untuk membuat balon menurun. Ia berhasil terbang pada ketinggian 10.000 kaki.

Balon Gas Hidrogen Pertama


Tanggal 17 Agustus 1783 Prof.Cesar Alexandre Charles dan Robert bersaudara telah berhasil mengisi sebuah balon dengan gas hidrogen. Gas tersebut dibuat dengan besi yang telah dikikir dicampur dengan belerang, lalu gas yang dihasilkan ditampung dalam sebuah balon. Pada waktu itu penduduk paris yang sangat haus sensasi sudah tak sabar lagi ingin menyaksikan manusia yang bisa terbang ke angkasa. Mereka telah mendengar percobaan Montgolfiere yang berhasil terbang. Padahal balon Montgolfiere adalah balon udara panas. Prof.Charles berhasil meluncurkan balon udaranya karena tak ingin didahului oleh Montgolfiere. Balon gas tersebut meluncur diiringi sorak-sorai 3000 penduduk Paris dan berhasil terbang pada ketinggian 3000 kaki akhirnya balon meledak setelah menempuh jarak sejauh 15 mil, dan terbang selama 100 menit. Penduduk desa Gonese tempat bekas balon mendarat menemukan benda asing yang berbau busuk tergeletak di ladang, mereka percaya benda itu datang langsung dari neraka, dimana semuanya berbau belerang. Dua orang rahib diundang sebagai ahli dan menyatakan bahwa setan sendiri yang telah mengirim raksasa itu ke Gonese. Para petani mempersenjatai diri dengan garpu lalu mencabik-cabik sisa balon tersebut. Setelah itu mereka mereka ikatkan sisa balon tersebut untuk ditarik oleh kuda-kuda mereka.

Balon Udara Panas


Seorang bangsawan Paris yang bernama Pilatre De Rozier merupakan orang pertama yang terbang dengan balon udara panas ciptaan Montgolfier bersaudara. Ia ditemani oleh pangeran d'Arlandes. Dalam percobaan terbang tersebut mereka berdua berhasil dengan selamat. Raja sendiri sebetulnya telah menyarankan bahwa sebaiknya dua narapidana yang menjalani hukuman mati saja yang diterbangkan, tapi De Rozier marah dan menuduh bahwa beberapa oknum ingin menghalanginya mencapai kejayaan dan kebesaran sebagai orang pertama di langit. Dia dan d'Arlandes memohon pada raja supaya diijinkan terbang. Peristiwa itu terjadi pada 21 Nopember 1783 di Bois de Bologne dan disaksikan banyak sekali penonton. Balon tersebut terangkat dengan cepat walau ada angin yang cukup kencang. Dalam keterangan tentang penerbangan ini, d'Arlandes teringat kembali betapa pemandangan yang menakjubkan melihat bumi dari atas itu mengganggu perhatian dari tugasnya mengurus api pemanas. Beberapa waktu kemudian mereka baru sadar bahwa api telah membakar dan berandanya tak lagi berhubungan begitu baik dengan balon.
"Kita harus turun," kata d'Arlandes, "Tapi kita masih diatas Paris," jawab De Rozier, "Kita harus mencoba mencapai luar kota," kata d'Arlandes. Akhirnya mereka berhasil mendarat dengan selamat di daerah terbuka 5 mil dari tempat mereka berangkat. Rakyat berlari menemui mereka dan merebut jaket De Rozier yang di buka karena begitu panasnya api dalam beranda. Mereka merobek jaket itu menjadi potongan-potongan kecil, karena semuanya ingin memperoleh kenang-kenangan.

Montgolfiere Bersaudara


Tiga perempat abad semenjak Gusmao terbang, barulah balon udara panas dan balon udara berisi gas hidrogen diciptakan. Joseph dan Etienne Montgolfier dua bersaudara pemilik pabrik kertas di Annonay dekat Lyon, tergoda oleh pikiran untuk terbang. Mereka mencoba dengan kain parasit. Joseph benar-benar melompat dari atap pabrik dengan memegang payung raksasa ataupun dengan diisi dengan "udara yang mudah menyala" yang belum lama ditemukan oleh ahli kimia Inggris yang bernama Henry Cavendish (1764). Montgolfier bersaudara menyadari bahwa gas yang beberapa kali lipat lebih ringan dari pada udara itu dapat di gunakan untuk mengangkat kapal udara. Tapi gas itu mudah merembes keluar dari balon kertas yang mereka gunakan dalam sebuah percobaan, gas tersebut juga sulit di produksi dan berbahaya karena mudah terbakar. Lalu mereka mencoba dengan balon udara panas. Dengan menyalakan api dari jerami dan wol dibawah bahan yang terbuat dari kain tafetta yang terbuka di bagian dasarnya dan balon itu berhasil terbang. Bulan Juni 1783 mereka mengumpulkan penduduk dan membuat balon besar tanpa penumpang yang terangkat hampir 6000 kaki dan turun 11/4 mil dari tempat peluncuran.

Bartolomeu Lorenco de Gusmao




Bartolomeu Lorenco de Gusmao merupakan orang yang pertama terbang dengan menggunakan semacam balon yang diisi dengan udara panas. Pada tahun 1709 ia mengajukan petisi kepada raja untuk memberikan hak patent terhadap ciptaannya. Empat bulan kemudian, yaitu pada bulan agustus ia mendemostrasikan kapal udaranya di istana Lisabon. Kapal itu terangkat beberapa kaki dari tanah tapi angin menghempaskannya kearah balkon. Kapal itu rusak dan jatuh ke tanah. Penerbangan yang pertama di dunia itu juga merupakan penerbangan terakhir baginya.

Sketsa Leonardo Tentang Alat Untuk Terbang


"Adakah sesuatu yang lebih gila dan menggelikan dari pada keinginan untuk terbang naik dan berenang di udara?" Seorang penulis ilmiah bertanya pada permulaan abad 18.
Sejak jaman renaissans Leonardo Da Vinci dari Italia sudah banyak membuat sketsa-sketsa tentang alat-alat yang bisa di buat untuk dapat membawa manusia berenang di udara bebas.

Kamis, 28 Mei 2009

Leonardo Da Vinci


Leonardo Da Vinci adalah seorang seniman dan periset yang berasal dari Italia. Ide-idenya yang menggelitik dan cemerlang selalu di wujudkan dalam sebuah sketsa.